Sebanyak delapan bayi berusia kurang dari lima tahun (balita) di Kabupaten Tangerang, Banten, terbukti positif terinfeksi virus HIV/AIDS.
"Balita tersebut sedang menjalani perawatan intensif dan dipantau secara berkelanjutan," kata Kepala Bidang Pemberantasan Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Yully Soenar Dewanti, Rabu.
Dewanti mengungkapkan, kemungkinan besar dari hasil pemeriksaan sementara, balita tersebut tertular virus mematikan tersebut dari faktor orang tuanya atau penularan berpotensi saat ibunya menjalani persalinan.
Namun sebaliknya Dewanti mengatakan, pada sejumlah kasus terdapat balita yang terhindar infeksi virus HIV/AIDS , meski kedua orang tuanya mengidap virus menular tersebut.
Hal tersebut bisa terjadi karena kondisi bayi memiliki daya tahan tubuh yang kuat sehingga balita tersebut terhindar dari penularan HIV/AIDS.
Dewanti menuturkan, Dinkes Kabupaten Tangerang bekerja sama dengan lembaga swadaya Global Fund untuk menangani penderita dan memberikan penyuluhan berkaitan dengan HIV/AIDS.
Koordinator Wilayah Proyek Lembaga Global Fund, Lutfi Syehban, menjelaskan, balita yang tertular HIV/AIDS menjalani program peduli pengobatan atau "Care Support Treatment" dengan cara memberikan perawatan, obat dan makanan tambahan gratis.
Sementara itu, Dinkes Kabupaten Tangerang mencatat, saat ini jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 662 orang tersebar hampir merata pada 32 kecamatan, sedangkan kecamatan yang belum ditemukan penderita virus mematikan tersebut hanya di Kecamatan Kemiri, Panongan, Sukadiri dan Pagedangan.
Kecamatan yang paling banyak jumlah penderita AIDS antara lain di Curug mencapai 23 orang, Cikupa (11 orang) dan Pamulang (9 orang) serta sisanya di kecamatan lain yang jumlahnya antara lima hingga delapan penderita.[b]