Bisnis perbankan syariah makin semarak. Pemain baru di bisnis ini pun bermunculan. Maklumlah, pasar perbankan syariah masih sangat lebar. Ekspansi bisnis perbankan syariah pun lumayan kencang di tahun 2008. Lihat saja angka pertumbuhan pembiayaan yang terbilang tinggi. Per akhir Oktober 2008 lalu, misalnya, pertumbuhan pembiayaan bank syariah tercatat sebesar 46 persen.
Meski begitu, perbankan syariah masih belum sanggup memenuhi target penguasaan pangsa aset perbankan sebesar 5 persen di tahun 2008 seperti yang menjadi target Bank Indonesia (BI). Sampai akhir September 20081alu, total aset perbankan syariah sebesar Rp 45,8 triliun. Angka ini setara dengan 2,16 persen dari nilai total aset perbankan yang mencapai Rp 2.125,4 triliun.
Tahun 2009, sepertinya bank syariah pun masih akan kesulitan untuk menguasai hingga 5 persen aset perbankan. Maklum, di tahun depan seluruh industri keuangan menghadapi tantangan berat berupa krisis keuangan global.
Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI Ramzi A. Zuhdi bilang, tahun depan, krisis keuangan global kemungkinan akan berdampak ke sektor riil. Akibatnya, pertumbuhan bank syariah juga bakal terhambat. Sebab, "Permintaan pembiayaan dari sektor riil pasti juga akan turun," ujarnya.
Meski begitu, Ramzi optimistis pembiayaan bank syariah tahun depan masih tumbuh lebih tinggi daripada bank umum. Kalau kredit bank umum ia prediksi hanya akan tumbuh 15 persen sampai 20 persen, pembiayaan bank syariah kemungkinan bisa tumbuh 20 persen-30 persen.
Namun Ramzi tak terlalu yakin nilai aset bank syariah di tahun depan bisa mencapai angka 5 persen dari seluruh aset perbankan. Ramzi memprediksi, porsi aset perbankan syariah hanya naik sampai 3 persen di Tahun Kerbau Tanah nanti. "Pangsa pasar aset perbankan syariah sebesar 5 persen kemungkinan baru akan tercapai pada 2010," kata Ramzi.
Anggota Dewan Syariah Nasional (DSN) Adiwarman A. Karim sedikit lebih optimistis. Ia yakin pangsa pasar aset bank syariah bisa berkisar 3,5 persen hingga 4 persen tahun depan. Alasan Adiwarman, tahun depan banyak bank umum syariah baru yang beroperasi sehingga nilai aset perbankan syariah ikut naik.
Di penghujung tahun ini saja, sudah ada dua bank umum syariah baru yang resmi berdiri yakni PT Bank BRI Syariah dan PT Bank Bukopin Syariah. Jadi, saat ini ada lima bank umum syariah yang sudah beroperasi. Tiga bank umum syariah sebelumnya adalah PT Bank Muamalat Indonesia, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank Syariah Mega Indonesia.
Pemain baru berdatangan
Nah, tahun 2009, kemungkinan ada enam bank umum syariah (BUS) baru yang bakal muncul. Ada enam bank domestik yang sudah memastikan rencana pendirian bank umum syariah di tahun depan. Mereka adalah PT Bank BNI Tbk., PT BCA Tbk, PT Bank Panin Tbk. dan PT Bank Victoria Tbk.
Dalam catatan Ramzi, Bank Jabar Banten yang berkongsi dengan Qatar Islamic juga akan mendirikan bank umum syariah. Sementara, Kesawan Bank akan berganti baju menjadi bank umum syariah apabila Albarakah Banking Group masuk sebagai pemilik baru. "Namun, mereka baru memberi sinyalemen untuk mengurus dokumen perizinan pendirian dan konversi," ujar Ramzi.
BI juga sudah menerima proposal dari investor Timur Tengah yang berniat mendirikan bank umum syariah. Sayangnya, Ramzi masih belum bersedia mengungkapkan jati diri investor baru tersebut. Ia hanya menyebut, bank itu bakal bernama Bank Asia International Syariah.
Ada pula wajah baru yang berstatus Unit Usaha Syariah (UUS). Mereka yang sudah mengumumkan niat mendirikan UUS tahun depan adalah Royal Bank of Scotland (RBS) Indonesia yang dulu bernama ABN Amro Indonesia dan BPD Maluku.
Sumber : Kompas